al-isra' :23

Surat al-isra’ ayat 23

Buaian asma yang talah diberikan

Begitu indah setelah tersampaikan

Perintah turun sudah dari keajaiban

Untuk menhapus cinta yang diduakan

Begitu lama buaian ini terjadi

Semakin hari tak bisa dimengerti

Begitu panjang nada-nada bernyanyi

Semakin hari tak bisa memahami

Yaa robbii

Berikan keselamatan kedua malaikat kami

Berikan keindahan pada kedua insan imani

Jadikan muhasabah ini sebagai cinta sejati

Ya Rahmaan

Hilaangkan apa yang terabaikan

Dari hina sirna dua kasih ciptaan

Nikmat taubat-Mu berikan tanpa paksaan

Air embun itu

begitu sejuka di qolbu

Air embun itu

Begitu menyegarkan rindu

Rindu untuk kehidupan tak abadi

Dalam doa untuk malaikat kami

Yang takkan terganti walau ini

Akan sampai mati

surat dari garis depan

kala itu semua berubah menjadi abu tanpa mengerti mana yang berani dan mana yang tertakuti hanya ada senjata disini tanpa rudal yang terbubuhi kalimat LAA ILAA HA ILALLAH menjadi senjata terarah surat di garis depan dengan semua perlawanan tanpa ada kata takut
untuk tidak menjadi pengecut
kaum muslim!!! apakah kita bangsa lalim? apakah hanya menggunakan cadar? semuanya,,,,,,,,,,,,,,,,sa

dar!!! kita diserang!!!! saatnya kita perang!! untuk apa berdiam? jikalau anda akan terpendam sekali lagi,,, semua,,,,akan mati. jika pejuang-pejuang ini berdiam diri menunggu ajal mendekati,, cincing lengan,,,, kita akan berperang.. bersama surat digaris depan dengan segala perlawanan,,,

PENJILAT NEGARA

kenapa...! kenapa semua ini terjadi? ku tak mau diam, melihatmu senang, sadarkah kau selama ini? ingatkah kau selama ini? kau menghancurkan hidup kami hidup yang paling berarti ku tak mengerti kenapa kalian setega ini, kalian manusia, bukanlah dewa, kita hidup bersama di negeri tercinta ini kalian nodai semua ini dengan blok hitam, kalian tak punya hati. tikus-tikus bangsawan pembuat racun nusantara pendzolim negara
kalian pasti hanya tertawa jika melihat rintihan tak berguna tapi ini suara hati yang tak-akan menyakiti sekali-kali, tundukkan....!! tundukkan mukamu... merasalah malu.. agar kalian sadar,, apa yang kalian lakukan agar kalian sadar apa yang telah kalian perbuat

SENANDUNG UNTUK PUTRA

pada hari itu,,,
kami menunggumu..
di dalam hati ini..
kau tak.kan terganti

sungguh kami tak percaya..
walau kabar itu sudah menyangga..
tak lama,,hati ini mulai menanya..
ada apa sesungguhnya...

air mata sudah bercucuran,,
kami hanya menunggumu datang sendirian,,
datang,,,
datanglah kan tersayang,,

tapi setelah suara itu menghening
kami tak sanggup lagi berpaling..
kawan,,,kau telah diambilNya
tanpa kami tahu kabar sebelumnya,,

hampa ,,tak kuasa di dalam rasa..
menyanggka kau masih ada,,
tapi itu sudah sirna,,
walau ingin ditepis juga,,

tapi tenag putra..
walau kau disana..
kau kan dihati kami selamanya,,
dengan doa yang selalu menyertainya,,

semoga kau bahagia dialam sana..
semoga tetap tersenyum disana..
kami akan menyayangimu selamanya..
PUTRA..........

PETIKAN PESISIR

saat ombak berada di atas awan saat itulah kalimat ini dijabarkan berarti apakah rasa ini? rasa apakah yang kurasakan ini? saat pesisir menjawabnya dengan petikan yang nyata ku termenung melihat langit yang akan hilang terbelilit sekali lagi,rasa apakah yang kurasakan ini? apa....,,,rasa tak berarti yang menanti? termenung melihat angin menari tertengadah melihat bumi berlari ku tak tau kenapa semua ini seperti telah berlalu,,,,, hanya ada simfoni disini mencari-cari hal yang tak pasti ku akan terus berlayar mencari apa yang tergelar tapi tak mengubah pendirian bahwa kukan disini sampai ada keadilan

HIDUP

Fajar ini,
terasa beku,,,
tarasa kaku
seperti layu,
banyak orang tertawa
banyak orang tersenyum
ku tak mengerti,
kenapa mereka?
mereka melihat awan
tapi tak terbayangkan,
saat ku melihatnya,
ku tak berkutik
kenapa mereka tersenyum
padahal,

ku ingin menangis,
ku ingin menjerit
apa ini,,,,,,,,?
yang biasanya

langit biru merayu
sekarang,.....
sekarang,,,,,
warnanya kelabu membeku,,,,

mengertikah kalian kawan,,,
apa arti semua ini,,,,?
jangan berpaling!
ini nyata,

tak kan binasa,
tak kan berubah,,,,
dunia akan hilang,

hilang ditelan langit

langit yang murka
karena tiap hari dianiyaya
akankah kita sadar..
apa yang telah kita lakukan padanya?
kita buang semua kotoran hitam itu kepadanya....
kita buang semua api-api senang untuk penderitaannya
ubahlah...
ubahlah...
untuk langit biru merayau

tanpa ada kelabu membeku..

sepercik air alam

akan mati hati yang terlubangi
akan musnah bila menuruti
ku akan berbagi kepada nya
agar semua terlihat tak biasa
berhenti sejenak berpikir
melihat apa yang terukir
kau tahu.......
apakah itu?
rasanya dingin....
tapi dipanasi lilin
indah warnanya..
tak dapat teraniyaya..
kenapa dia menangis
saat pahlawan tertepis
dia berkaca kaca
untuk suatu yang nyata
saat itu warnanya berkilauan
mejikuhibiniu terjalankan
air itu menetes
dari daun yang merembes
subhanallah
kekuasaan Allah
tanpa berkecap
kuucapkan sekejap